pagi hari minggu sebegini
kesunyian semakin sunyi
kebosanan semakin bosan
kekosongan semakin kosong
sekejap menjadi lama
hampir menjadi jauh
bandar seri begawan
ahad 30 nov 2008
Sunday, November 30, 2008
Saturday, November 29, 2008
Thursday, November 27, 2008
catatan di awal pagi khamis
tika ini waktu sudah melepasi tengahmalam
rabu telah menyerahkan harinya untuk diwarisi penggantinya
tapi aku masih di sini
cuba membentuk baris-baris puisi
yang begitu sukar untuk dicatatkan
di atas ruang ini
bandar seri begawan, brunei
12.52 pagi, 27.11.2008
rabu telah menyerahkan harinya untuk diwarisi penggantinya
tapi aku masih di sini
cuba membentuk baris-baris puisi
yang begitu sukar untuk dicatatkan
di atas ruang ini
bandar seri begawan, brunei
12.52 pagi, 27.11.2008
Wednesday, November 26, 2008
SHOLLI WA SALLIM (Emha Ainun Nadjib)
SHOLLI WA SALLIM
(Emha Ainun Nadjib)
sayang sayang sayang
kita nggak tahu ke mana pergi
tak sanggup kita dengarkan suara yang sejati
langkah kita mengabdi pada nafsu sendiri
yang bisa kita pandang hanya kepentingan sendiri
sayang sayang sayang
orang pintar tak mau ngaji
kepala tengadah merasa benar sendiri
semua dituding-tuding dan dicaci maki
yang lainnya salah hanya dia yang suci
sayang sayang sayang
orang hebat tinggi hati
omong demokrasi pidato berapi-api
ternyata kerana menginginkan kerusi
sementara rakyat kerepotan mencari nasi
loyang disangka emas emasnya dibuang-buang
kita makin buta mana utara mana selatan
yang kecil dibesarkan yang besar diremehkan
yang penting disepelekan yang sepele diutamakan
Allah Allah Allah
betapa busuk hidup kami
dan masih terus akan lebih membusuk lagi
betapa gelapnya hari di depan kami
mohon ayomilah kami yang kecil ini
Tonton klip videonya di sini (watch the video clip here)
(Emha Ainun Nadjib)
sayang sayang sayang
kita nggak tahu ke mana pergi
tak sanggup kita dengarkan suara yang sejati
langkah kita mengabdi pada nafsu sendiri
yang bisa kita pandang hanya kepentingan sendiri
sayang sayang sayang
orang pintar tak mau ngaji
kepala tengadah merasa benar sendiri
semua dituding-tuding dan dicaci maki
yang lainnya salah hanya dia yang suci
sayang sayang sayang
orang hebat tinggi hati
omong demokrasi pidato berapi-api
ternyata kerana menginginkan kerusi
sementara rakyat kerepotan mencari nasi
loyang disangka emas emasnya dibuang-buang
kita makin buta mana utara mana selatan
yang kecil dibesarkan yang besar diremehkan
yang penting disepelekan yang sepele diutamakan
Allah Allah Allah
betapa busuk hidup kami
dan masih terus akan lebih membusuk lagi
betapa gelapnya hari di depan kami
mohon ayomilah kami yang kecil ini
Tonton klip videonya di sini (watch the video clip here)
Subscribe to:
Posts (Atom)